When You Fall In Love
Pair : GaaSaku, slight SasuSaku
Rate : T
Genre : Romance & Hurt/Comfort
Warning : Typo, Semi-Canon, OOC and many more.
.
.
Chapter 3
"Bukan tidak menyadarinya, aku sudah menyadari perasaanku pada
Sakura sejak lama. Hanya saja aku merasa tidak pantas untuknya setelah apa yang
telah aku lakukan selama ini. Aku hanya akan menyakitinya."
"Baka!! Kalau kau tidak mengatakan perasaanmu yang sesungguhnya,
itu justru akan semakin membuat Sakura-chan menderita, dan bukan hanya dia yang
terluka tapi kau juga akan terluka Sasuke!"
"Ya. Aku tahu", Sasuke nampak sangat terbebani dengan
perasaannya sendiri, raut gelisah terlihat di wajah stoicnya yang biasanya
tanpa ekspresi.
'Aku pun tidak ingin menyakiti Sakura lagi', batin Sasuke.
"Tapi aku tidak tahu apa yang harus aku katakan Dobe. Aku tidak
tahu bagaimana menjelaskannya, ini benar-benar membuatku frustasi", Sasuke
menyandarkan tubuhnya ke sofa dan memejamkan matanya sejenak agar lebih rileks.
"Katakan saja apa yang ingin kau sampaikan, jujur pada
perasaanmu sendiri Teme. Apa yang kau inginkan dan apa yang kau
rasakan". Entah mengapa,
Naruto merasa sangat khawatir dengan sahabatnya yang satu ini.
"Wakatta, aku akan mencobanya nanti. Lebih baik sekarang aku pulang dulu. Maaf sudah mengganggu waktumu dengan hal yang tidak penting", ucap Sasuke seraya
bangkit dari duduknya.
"Itu penting Teme, kalau tidak penting untuk apa aku repot-repot mengirimkan pasukan khusus untuk mencarimu hanya untuk menyampaikan surat dariku mengenai Sakura dan Gaara. Itu semua kulakukan karena menyangkut kebahagian sahabatku. Yah, kukira kau tidak peduli dan tidak akan datang kemari. Tapi ternyata semuanya di luar dugaanku, kau sudah tiba di sini secepat kilat. Hehe", cengiran lebar Naruto nampak di wajahnya.
"Tubuhku bergerak begitu saja, dan tidak kusangka sekarang aku malah meminta bantuan padamu soal ini.
Rasanya harga diriku sebagai Uchiha turun", Sasuke menatap mengejek pada
Naruto yang berdiri di sampingnya. Mereka pun kemudian berjalan menuju pintu
depan.
"Kau ini masih saja tidak mau dikalahkan olehku. Sudahlah,
lebih baik kau pikirkan langkah selanjutnya. Jangan sampai kau terlambat dan didahului oleh Gaara."
"Hn. Jaa", pamit Sasuke dengan raut jengkel. Sasuke pun
berjalan menjauhi rumah Naruto, tetapi baru beberapa langkah, Naruto
memanggilnya kembali.
"Sasuke!! Aku tidak ingin kau menyesal atas sikapmu
atau sifat keras kepalamu. Apapun itu. Jangan melakukan hal bodoh lagi, dan
jangan menyakiti Sakura-chan lebih dari saat ini!"
Sasuke yang mendengar ucapan Naruto hanya terpaku di tempatnya. Tanpa menoleh ke arah Naruto, ia pun kembali berjalan.
Sasuke yang mendengar ucapan Naruto hanya terpaku di tempatnya. Tanpa menoleh ke arah Naruto, ia pun kembali berjalan.
'Seenaknya saja si Dobe itu, padahal dia yang sering melakukan hal
bodoh', rutuk Sasuke dalam hatinya.
'Tapi kau benar Dobe, aku pun sudah tidak ingin lagi menyesali apapun.'
.
.
"Ohayou Sa-ku-ra!”,
sapa Ino dengan cerianya. Sakura yang baru saja tiba di ruangan kerjanya di
Rumah Sakit Konoha mengerutkan dahinya, bingung dengan sikap Ino yang kelewat
ceria hari ini.
“Ohayou
Ino, ada apa? Kau terlihat senang sekali hari ini. Hmm... biar kutebak, pasti
gara-gara Sai kan?”
“Yup, kau benar!! Nanti malam datang ya ke rumahku. Jangan lupa kau ajak juga Tuan Kazekage tercintamu
itu. Hihi”, goda Ino dengan senyum anehnya yang masih kelewat lebar. Ia
benar-benar nampak bahagia sekali.
“Memang nanti malam ada apa? Dan sejak kapan Gaara
punya sebutan seperti itu”, jawab Sakura dengan nada sedikit kesal.
“Nanti malam itu pesta pertunanganku dengan Sai! Kyaaaaaaaa~ aku tidak menyangka Sai bisa menjadi seromantis itu. Aku sudah
mengundang semuanya untuk datang, jadi kupastikan kau juga harus datang Sakura. Oke? Jaa, sampai bertemu nanti malam!”, Ino pun beranjak pergi
dari ruangan Sakura, meninggalkan Sakura yang masih kebingungan dengan ucapan
Ino barusan.
“Jadi? Ino dan Sai akan bertunangan? Dan aku harus
mengajak Gaara untuk datang bersama?
Ya ampun!! Benar-benar kelewatan, kenapa dia baru memberitahuku sekarang sih?! Mendadak sekali, aku kan belum menyiapkan gaun untuk pergi dan kado
untuk mereka! Bagaimana ini.. Ah, sebaiknya aku hubungi Gaara dulu!”, dan
Sakura pun kelimpungan sendiri karena pesta pertunangan yang tiba-tiba ini.
.
.
.
Pria berambut merah yang sedang berdiri itu nampak sedang menunggu
seseorang, dari cara berpakaiannya yang formal terlihat sekali ia akan
menghadiri sebuah pesta. Dan akhirnya penantiannya pun berakhir karena orang
yang ditunggunya sedari tadi akhirnya muncul dihadapannya dan sukses membuatnya terpesona.
“Gomen Gaara membuatmu lama menunggu”. Sakura, gadis
yang ditunggu pria berambut merah itu nampak cantik sekali malam ini dengan
gaun indahnya.
“Daijoubu. Kau cantik sekali Sakura”, puji Gaara dengan tulus.
“A..arigatou Gaara”, Sakura yang dipuji oleh Gaara seperti
itu hanya dapat menundukkan kepalanya, menyembunyikan pipinya yang merona.
Gaara tersenyum melihat reaksi Sakura, jujur saja saat
ini jantung Gaara sedang berdetak dua
kali lebih cepat dari biasanya.
“Ayo kita berangkat Sakura", ajak Gaara seraya menggenggam tangan Sakura.
'Ya Tuhan, aku harus bagaimana..', batin Sakura. Perasaannya menjadi tidak karuan karena Gaara sedang menggenggam tangannya, ia merasa ini semua salah tetapi ia pun tidak bisa menolaknya. Dan kegelisahan itu terus berlanjut hingga mereka tiba di rumah Ino, tanpa Sakura ketahui jika setelah ini ia akan mengalami hal yang lebih menyulitkan lagi, karena malam ini Gaara bertekad akan mengutarakan isi hatinya kepada Sakura di pesta pertunangan Ino dan Sai.
.
'Sakura, akan kubuat kau lebih memilihku daripada pria Uchiha itu.'
Chapter 3 End.
2 komentar:
Masih demen bikin FF naruto ya
iya masih tetep jadi favorit kalau di bikin FF :)
Posting Komentar