Minggu, 22 Mei 2016

When You Fall In Love (Chapter 3)

Fanfiction
When You Fall In Love
Pair : GaaSaku, slight SasuSaku
Rate : T
Genre : Romance & Hurt/Comfort
Warning : Typo, Semi-Canon, OOC and many more.


.
.
Chapter 3

"Bukan tidak menyadarinya, aku sudah menyadari perasaanku pada Sakura sejak lama. Hanya saja aku merasa tidak pantas untuknya setelah apa yang telah aku lakukan selama ini. Aku hanya akan menyakitinya."

"Baka!! Kalau kau tidak mengatakan perasaanmu yang sesungguhnya, itu justru akan semakin membuat Sakura-chan menderita, dan bukan hanya dia yang terluka tapi kau juga akan terluka Sasuke!"

"Ya. Aku tahu", Sasuke nampak sangat terbebani dengan perasaannya sendiri, raut gelisah terlihat di wajah stoicnya yang biasanya tanpa ekspresi.

'Aku pun tidak ingin menyakiti Sakura lagi', batin Sasuke.

"Tapi aku tidak tahu apa yang harus aku katakan Dobe. Aku tidak tahu bagaimana menjelaskannya, ini benar-benar membuatku frustasi", Sasuke menyandarkan tubuhnya ke sofa dan memejamkan matanya sejenak agar lebih rileks.

"Katakan saja apa yang ingin kau sampaikan, jujur pada perasaanmu sendiri Teme. Apa yang kau inginkan dan apa yang kau rasakan". Entah mengapa, Naruto merasa sangat khawatir dengan sahabatnya yang satu ini.

"Wakatta, aku akan mencobanya nanti. Lebih baik sekarang aku pulang dulu. Maaf sudah mengganggu waktumu dengan hal yang tidak penting", ucap Sasuke seraya bangkit dari duduknya.

"Itu penting Teme, kalau tidak penting untuk apa aku repot-repot mengirimkan pasukan khusus untuk mencarimu hanya untuk menyampaikan surat dariku mengenai Sakura dan Gaara. Itu semua kulakukan karena menyangkut kebahagian sahabatku. Yah, kukira kau tidak peduli dan tidak akan datang kemari. Tapi ternyata semuanya di luar dugaanku, kau sudah tiba di sini secepat kilat. Hehe", cengiran lebar Naruto nampak di wajahnya.

"Tubuhku bergerak begitu saja, dan tidak kusangka sekarang aku malah meminta bantuan padamu soal ini. Rasanya harga diriku sebagai Uchiha turun", Sasuke menatap mengejek pada Naruto yang berdiri di sampingnya. Mereka pun kemudian berjalan menuju pintu depan.

"Kau ini masih saja tidak mau dikalahkan olehku. Sudahlah, lebih baik kau pikirkan langkah selanjutnya. Jangan sampai kau terlambat dan didahului oleh Gaara."

"Hn. Jaa", pamit Sasuke dengan raut jengkel. Sasuke pun berjalan menjauhi rumah Naruto, tetapi baru beberapa langkah, Naruto memanggilnya kembali.

"Sasuke!! Aku tidak ingin kau menyesal atas sikapmu atau sifat keras kepalamu. Apapun itu. Jangan melakukan hal bodoh lagi, dan jangan menyakiti Sakura-chan lebih dari saat ini!"

Sasuke yang mendengar ucapan Naruto hanya terpaku di tempatnya. Tanpa menoleh ke arah Naruto, ia pun kembali berjalan.

'Seenaknya saja si Dobe itu, padahal dia yang sering melakukan hal bodoh', rutuk Sasuke dalam hatinya.

'Tapi kau benar Dobe, aku pun sudah tidak ingin lagi menyesali apapun.'
.
.
"Ohayou Sa-ku-ra!”, sapa Ino dengan cerianya. Sakura yang baru saja tiba di ruangan kerjanya di Rumah Sakit Konoha mengerutkan dahinya, bingung dengan sikap Ino yang kelewat ceria hari ini.

“Ohayou Ino, ada apa? Kau terlihat senang sekali hari ini. Hmm... biar kutebak, pasti gara-gara Sai kan?”

“Yup, kau benar!! Nanti malam datang ya ke rumahku. Jangan lupa kau ajak juga Tuan Kazekage tercintamu itu. Hihi”, goda Ino dengan senyum anehnya yang masih kelewat lebar. Ia benar-benar nampak bahagia sekali.

“Memang nanti malam ada apa? Dan sejak kapan Gaara punya sebutan seperti itu”, jawab Sakura dengan nada sedikit kesal.

“Nanti malam itu pesta pertunanganku dengan Sai! Kyaaaaaaaa~ aku tidak menyangka Sai bisa menjadi seromantis itu. Aku sudah mengundang semuanya untuk datang, jadi kupastikan kau juga harus datang Sakura. Oke? Jaa, sampai bertemu nanti malam!, Ino pun beranjak pergi dari ruangan Sakura, meninggalkan Sakura yang masih kebingungan dengan ucapan Ino barusan.

“Jadi? Ino dan Sai akan bertunangan? Dan aku harus mengajak Gaara untuk datang bersama? Ya ampun!! Benar-benar kelewatan, kenapa dia baru memberitahuku sekarang sih?! Mendadak sekali, aku kan belum menyiapkan gaun untuk pergi dan kado untuk mereka! Bagaimana ini.. Ah, sebaiknya aku hubungi Gaara dulu!”, dan Sakura pun kelimpungan sendiri karena pesta pertunangan yang tiba-tiba ini.
.
.
.
Pria berambut merah yang sedang berdiri itu nampak sedang menunggu seseorang, dari cara berpakaiannya yang formal terlihat sekali ia akan menghadiri sebuah pesta. Dan akhirnya penantiannya pun berakhir karena orang yang ditunggunya sedari tadi akhirnya muncul dihadapannya dan sukses membuatnya terpesona.

“Gomen Gaara membuatmu lama menunggu”. Sakura, gadis yang ditunggu pria berambut merah itu nampak cantik sekali malam ini dengan gaun indahnya.

“Daijoubu. Kau cantik sekali Sakura”, puji Gaara dengan tulus.

“A..arigatou Gaara”, Sakura yang dipuji oleh Gaara seperti itu hanya dapat menundukkan kepalanya, menyembunyikan pipinya yang merona.

Gaara tersenyum melihat reaksi Sakura, jujur saja saat ini jantung Gaara sedang berdetak dua kali lebih cepat dari biasanya.

“Ayo kita berangkat Sakura", ajak Gaara seraya menggenggam tangan Sakura.

'Ya Tuhan, aku harus bagaimana..', batin Sakura. Perasaannya menjadi tidak karuan karena Gaara sedang menggenggam tangannya, ia merasa ini semua salah tetapi ia pun tidak bisa menolaknya. Dan kegelisahan itu terus berlanjut hingga mereka tiba di rumah Ino, tanpa Sakura ketahui jika setelah ini ia akan mengalami hal yang lebih menyulitkan lagi, karena malam ini Gaara bertekad akan mengutarakan isi hatinya kepada Sakura di pesta pertunangan Ino dan Sai.

.

'Sakura, akan kubuat kau lebih memilihku daripada pria Uchiha itu.'


Chapter 3 End.
Shugo Chara - Amu Hinamori